Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Ocehan Serius: Ibadah Tidak Salah

Jumat, 30 Juni 2017. Selepas sholat Isya, suasana Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mendadak mencekam. Kegiatan salat berjamaah yang seharusnya menciptakan kondisi khusyuk, tenang dan damai tiba-tiba berubah 180 derajat saat persis setelah salam, seorang lelaki yang juga mengikuti ritus ibadah sholat Isya sebagai makmum di shaaf ketiga -shaaf paling belakang- petang itu membabi buta menusuk ke arah kepala salah seorang jamaah yang sekaligus anggota Brimob. Dalam beberapa menit ke depan, Masjid Falatehan dihinggapi kecemasan hingga pelaku berhasil dilumpuhkan oleh aparat. Fakta yang paling miris adalah kenyataan bahwa sebelum menusuk, pelaku dengan lantang dan tegas sempat meneriakkan seruan atas keagungan Tuhan: Allahu Akbar! Seolah-olah perbuatannya memperoleh legitimasi dari Tuhan. Seakan-akan ia adalah aparat Tuhan yang diutus olehNya untuk melukai saudaranya sendiri. Di rumah Tuhan, pelaku mencatut nama Tuhan untuk tindakan dan perbuatan keji. Ya Allah... Saya han...

Kosong Kosong

"Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Bathin." Ketika masa sampai di penghujung ramadhan, ungkapan klise 'permintaan maaf' seperti itu mendadak populer. Bisa diungkapkan lewat bunyi (ucapan), ataupun via tulisan. Dan seringkali dipungkasi dengan kalimat simbolik; "Kosong kosong, ya". Jika dipandang dari kacamata penikmat sepak bola, 'kosong kosong' mungkin sangat membosankan dan tak pernah diharapkan. Sebab 'kosong kosong' berarti bahwa pertandingan berakhir seri dengan tidak ada satu gol pun yang tercipta. Padahal dalam sepak bola, gol adalah puncak orgasme. Gol adalah eureka. Namun kabar baiknya, dalam tulisan kali ini, saya tidak secara khusus mengenakan kacamata penikmat bola dalam mempreteli tema 'kosong kosong' disini. 'Kosong kosong' ini berkaitan dengan ungkapan klise dalam rangkaian permohonan maaf menjelang -atau ketika- Idul Fitri. Jadi saya harap, kalian tidak bosan dan semoga tulisan ini tidak mem...

Wonderful Wonder Woman: Review

Ketika DC Extended Universe (DCEU) akan merilis film Wonder Woman, antusias publik biasa saja, tidak heboh. Menurunnya animo itu sebenarnya dapat dimaklumi. Sebab dua film garapan DCEU sebelumnya yang digadang-gadang akan meraup sukses besar, Batman v Superman dan Suicide Squad gagal menjawab ekspektasi besar dari pecinta film. Ini menjadi sebuah keuntungan tersendiri. Wonder Woman seolah muncul tanpa beban, nothing to lose. Meski saya tergolong assabiqunal awwalun alias orang-orang yang termasuk dalam golongan awal menonton Gal Gadot (maksud saya Wonder Woman), saya baru sempat menuliskan reviewnya hari ini (kalau tulisan ini layak disebut sebagai ulasan film tersebut, sih). Dan ini akan menjadi tulisan kedua di blog ini yang berkonten ulasan film setelah sebelumnya saya sempat menulis review film Kung Fu Panda 3. Yang paling penting untuk diperhatikan dan diketahui, review ala saya mungkin sangat berbeda dengan tulisan-tulisan lain yang mereview sebuah film diluaran sana. Tulisan s...

Simbiosis Mutualisme dalam Rivalitas antara Ronaldo dan Messi

4 Juni kemarin, Real Madrid berhasil merengkuh gelar Liga Champions ke 12 sepanjang keikutsertaan mereka dalam kompetisi tim papan atas paling prestisius di Eropa tersebut. Hasil itu sekaligus memecahkan mitos kuat bahwa tidak pernah ada satupun tim yang sanggup back to back alias juara beruntun sejak turnamen itu berganti nama menjadi Liga Champions --sebelum tahun 1992, turnamen itu bernama Piala Champions. Pujian mengalir deras kepada klub yang dipresideni Florentino Perez itu. Bahkan rival abadi mereka, FC Barcelona, melalui akun resmi twitternya mengucapkan selamat terhadap klub yang berpusat di Ibu Kota Spanyol tersebut. Nama Zinedine Zidane dielu-elukan di mana-mana. Maklum, meski Zizou --panggilan akrab Zidane-- belum genap 2 tahun menukangi Real Madrid, namun prestasi yang diraihnya sudah sangat luar biasa. Apalagi jika menengok ke belakang saat pertama kali penunjukkannya, banyak fans Real Madrid yang skeptis terhadap kemampuan melatih entrenador asal Prancis yang juga mant...